18 Januari 2013

Membangun Tim Kelas Dunia

Kita sering membaca kisah sukses entrepreneur-entrepreneur besar dunia dan terkagum-kagum akan keberhasilan mereka. “Bagaimana seorang manusia bisa mencapai prestasi setinggi itu?” Mungkin begitulah pertanyaan yang sering terlontar dalam benak setelah membaca prestasi para entrepreneur.

Jawabannya sederhana. Orang-orang cemerlang dibantu oleh sekelompok orang-orang yang tak kalah cemerlang di belakangnya. Para entrepreneur besar tersebut tidak bekerja keras sendirian. Mereka membangun sebuah tim solid yang membantunya mewujudkan impian-impian besar di otak mereka. Inilah beberapa pelajaran yang bisa dipelajari dari dua entrepreneur kawakan dunia, Donald Trump dan Greg Dyke.

Donald Trump: Kau tak bisa melakukannya sendiriHal itulah yang dipelajari oleh hartawan Amerika, Donald Trump, selama perjalanan panjangnya menjalani profesi sebagai entrepreneur. Trump belajar banyak hal tentang entrepreneurship selama berpuluh-puluh tahun. Ia belajar tentang bagaimana mendayagunakan sumber daya yang ia miliki, baik yang berupa keuangan, infrastruktur, layanan dalam berbagai jenis, dan terutama, sejumlah bakat hebat.

Trump sadar bahwa untuk menuju kesuksesan, ia tidak bisa melakukan semua sendirian. Membangun sebuah tim kelas dunia merupakan satu-satunya cara menuju sukses. Saat mulai membangun bisnis, Trump berdiskusi dengan salah satu pengacara top New York yang berpengalaman dalam bidang real estate, George Ross. Bersama Ross, Trump mendefinisikan semua komponen pemangku kepentingan yang dibutuhkan untuk negosiasi.

Ia kemudian mendirikan  sebuah perusahaan arsitektur yang dapat menyalurkan visinya ke depan. Daftar sumber daya ini sangat beragam dan semakin bertambah dari waktu ke waktu, dari tim dan manajer proyek hingga pegawai administrasi. Trump menyeleksi secara ketat siapa saja yang bisa menjadi anggota timnya. Setelah itu, ia mendelegasikan dan membiarkan bola bergulir dengan sendirinya. Namun, semua anggota tim tetap menyadari bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap Trump mengenai pelaksanaan gagasan. Bagi Trump, prinsip utama dalam memilih anggota tim ialah, “Siapa saja yang tidak bisa mewujudkan prinsip entrepreneurship yang saya anut maka ia bukanlah bagian dari tim saya.”

Greg Dyke: Rekrut orang yang memuji kelemahan AndaSebagai seorang veteran dalam dunia kepemimpinan dengan tingkat keahlian berkomunikasi tinggi, Dyke pernah menjabat sebagai Direktur Umum jaringan berita terbesar di dunia, BBC (British Broadcasting Corporation).

Dyke lebih konkret dalam memberikan teladan bagaimana membangun sebuah tim pemenang kelas dunia. Baginya ada 4 hal yang harus diperhatikan saat hendak membangun tim:

1. Bangun tim yang Anda percaya
Sebagian entrepreneur memiliki ide-ide besar dan brilian, tetapi mereka tidak terlalu mengerti bagaimana melaksanakannya di lapangan atau tidak punya banyak waktu untuk mengerjakannya sendiri. Jika Anda adalah tipe seperti ini, maka Dyke menyarankan untuk mempekerjakan orang-orang yang Anda percaya bakat, keahlian, dan kelebihannya akan membantu Anda mewujudkan visi bisnis yang telah ditetapkan. Kepercayaan menjadi titik tumpu dalam semua operasionalisasi tim.

2. Rekrut orang terbaik lalu biarkan mereka bekerja sendiri secara maksimal
Entrepreneur tidak perlu memantau setiap gerak-gerik anggota timnya setiap waktu. Jika Anda sudah yakin dan percaya terhadap mereka bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk Anda, Anda tidak perlu lagi bersusah payah mengendalikan hal-hal kecil.

3. Selalu rekrut orang yang memuji kelemahan Anda
Kebanyakan orang hanya bisa memuji prestasi atau kelebihan seseorang. Tidak ada yang istimewa dengan itu. Tetapi saat seseorang mampu memuji kelemahan Anda, maka bisa disimpulkan bahwa orang tersebut mampu melihat sisi terbaik dalam pribadi Anda. Anda membutuhkan orang seperti itu, yang bisa melengkapi pribadi Anda sebagai entrepeneur dan mengkompensasi kelemahan-kelemahan Anda yang bisa menghambat kemajuan bisnis.

4. Biarkan mereka masuk dan jangan biarkan keluar hanya karena keraguan
Sebagai seorang entrepreneur, jangan biarkan keraguan menguasai Anda saat anggota tim memberikan berbagai macam saran atau usulan untuk memajukan perusahaan atau mengatasi sebuah masalah. Entrepreneur adalah seorang pemimpin dengan pikiran yang stabil. Usahakan jangan membuat bingung anggota tim lainnya dengan terlalu sering membuat perubahan keputusan. Hal seperti ini hanya akan membuat mereka bingung dan bosan.

Membangun sebuah tim berkualitas memang bukan hal yang mudah, bahkan bisa membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menemukan komposisi tim yang benar-benar sesuai seperti yang diinginkan. Namun dengan ketelatenan dan kiat di atas, meraih keberhasilan dengan tim impian tidak mustahil. Selamat mencoba!


Editya Dharmaanggara 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar