Kita sering membaca kisah sukses entrepreneur-entrepreneur besar dunia
dan terkagum-kagum akan keberhasilan mereka. “Bagaimana seorang manusia
bisa mencapai prestasi setinggi itu?” Mungkin begitulah pertanyaan yang
sering terlontar dalam benak setelah membaca prestasi para entrepreneur.
Jawabannya
sederhana. Orang-orang cemerlang dibantu oleh sekelompok orang-orang
yang tak kalah cemerlang di belakangnya. Para entrepreneur besar
tersebut tidak bekerja keras sendirian. Mereka membangun sebuah tim
solid yang membantunya mewujudkan impian-impian besar di otak mereka.
Inilah beberapa pelajaran yang bisa dipelajari dari dua entrepreneur
kawakan dunia, Donald Trump dan Greg Dyke.
Donald Trump: Kau tak bisa melakukannya sendiriHal
itulah yang dipelajari oleh hartawan Amerika, Donald Trump, selama
perjalanan panjangnya menjalani profesi sebagai entrepreneur. Trump
belajar banyak hal tentang entrepreneurship selama berpuluh-puluh tahun.
Ia belajar tentang bagaimana mendayagunakan sumber daya yang ia miliki,
baik yang berupa keuangan, infrastruktur, layanan dalam berbagai jenis,
dan terutama, sejumlah bakat hebat.
Trump sadar bahwa untuk
menuju kesuksesan, ia tidak bisa melakukan semua sendirian. Membangun
sebuah tim kelas dunia merupakan satu-satunya cara menuju sukses. Saat
mulai membangun bisnis, Trump berdiskusi dengan salah satu pengacara top
New York yang berpengalaman dalam bidang real estate, George Ross.
Bersama Ross, Trump mendefinisikan semua komponen pemangku kepentingan
yang dibutuhkan untuk negosiasi.
Ia kemudian mendirikan sebuah
perusahaan arsitektur yang dapat menyalurkan visinya ke depan. Daftar
sumber daya ini sangat beragam dan semakin bertambah dari waktu ke
waktu, dari tim dan manajer proyek hingga pegawai administrasi. Trump
menyeleksi secara ketat siapa saja yang bisa menjadi anggota timnya.
Setelah itu, ia mendelegasikan dan membiarkan bola bergulir dengan
sendirinya. Namun, semua anggota tim tetap menyadari bahwa mereka harus
bertanggung jawab terhadap Trump mengenai pelaksanaan gagasan. Bagi
Trump, prinsip utama dalam memilih anggota tim ialah, “Siapa saja yang
tidak bisa mewujudkan prinsip entrepreneurship yang saya anut maka ia
bukanlah bagian dari tim saya.”
Greg Dyke: Rekrut orang yang memuji kelemahan AndaSebagai
seorang veteran dalam dunia kepemimpinan dengan tingkat keahlian
berkomunikasi tinggi, Dyke pernah menjabat sebagai Direktur Umum
jaringan berita terbesar di dunia, BBC (British Broadcasting Corporation).
Dyke
lebih konkret dalam memberikan teladan bagaimana membangun sebuah tim
pemenang kelas dunia. Baginya ada 4 hal yang harus diperhatikan saat
hendak membangun tim:
1. Bangun tim yang Anda percaya
Sebagian
entrepreneur memiliki ide-ide besar dan brilian, tetapi mereka tidak
terlalu mengerti bagaimana melaksanakannya di lapangan atau tidak punya
banyak waktu untuk mengerjakannya sendiri. Jika Anda adalah tipe seperti
ini, maka Dyke menyarankan untuk mempekerjakan orang-orang yang Anda
percaya bakat, keahlian, dan kelebihannya akan membantu Anda mewujudkan
visi bisnis yang telah ditetapkan. Kepercayaan menjadi titik tumpu dalam
semua operasionalisasi tim.
2. Rekrut orang terbaik lalu biarkan mereka bekerja sendiri secara maksimal
Entrepreneur
tidak perlu memantau setiap gerak-gerik anggota timnya setiap waktu.
Jika Anda sudah yakin dan percaya terhadap mereka bahwa mereka akan
melakukan yang terbaik untuk Anda, Anda tidak perlu lagi bersusah payah
mengendalikan hal-hal kecil.
3. Selalu rekrut orang yang memuji kelemahan Anda
Kebanyakan
orang hanya bisa memuji prestasi atau kelebihan seseorang. Tidak ada
yang istimewa dengan itu. Tetapi saat seseorang mampu memuji kelemahan
Anda, maka bisa disimpulkan bahwa orang tersebut mampu melihat sisi
terbaik dalam pribadi Anda. Anda membutuhkan orang seperti itu, yang
bisa melengkapi pribadi Anda sebagai entrepeneur dan mengkompensasi
kelemahan-kelemahan Anda yang bisa menghambat kemajuan bisnis.
4. Biarkan mereka masuk dan jangan biarkan keluar hanya karena keraguan
Sebagai
seorang entrepreneur, jangan biarkan keraguan menguasai Anda saat
anggota tim memberikan berbagai macam saran atau usulan untuk memajukan
perusahaan atau mengatasi sebuah masalah. Entrepreneur adalah seorang
pemimpin dengan pikiran yang stabil. Usahakan jangan membuat bingung
anggota tim lainnya dengan terlalu sering membuat perubahan keputusan.
Hal seperti ini hanya akan membuat mereka bingung dan bosan.
Membangun
sebuah tim berkualitas memang bukan hal yang mudah, bahkan bisa
membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menemukan komposisi tim yang
benar-benar sesuai seperti yang diinginkan. Namun dengan ketelatenan dan
kiat di atas, meraih keberhasilan dengan tim impian tidak mustahil.
Selamat mencoba!
Editya Dharmaanggara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar